Halaman

Pilih Bahasa

Rabu, 10 Juli 2013

Minder, No way !!!!

 Kita bisa minder terhadap orang lain untuk satu alasan atau lainnya, dan itu dianggap wajar. Minder menjadi tidak wajar lagi ketika harus ditindak lanjuti karena sudah menguasai perilaku dan emosi kita sedemikian rupa.
Ketika rasa minder sudah menguasai perilaku dan emosi seseorang, biasanya orang tersebut tak mampu lagi melihat kelebihan-kelebihan dirinya dibanding orang lain. Di dalam dirinya, seolah-olah ada sesuatu yang menguasainya. Jika Anda orang yang terperosok itu, inilah cara-cara menolong diri sendiri yang terbaik selama ini.

1. Berpenampilan baik
Cara ini sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Cobalah memulai dengan berpenampilan baik saat beraktivitas. Cukup tampil rapi, bersih, dan wangi setiap hari. "Start your day dengan berpenampilan baik, aroma wangi, rambut yang rapi, baju yang ngga ribet," saran Diana.

2. Menerima Diri Apa Adanya
Sadari dan terima kekurangan serta kelebihan Anda. Perbaiki kekurangan diri sendiri dengan beberapa langkah sederhana. Diana mencontohkan, misalnya kekurangan Anda terbiasa dengan rasa malas, coba latih diri agar lebih rajin. "Kalau kita punya kekurangan oke kita selesaikan saja pelan-pelan, kekurangan kita apa sih? Kita agak malas gitu ya, kita melatih diri untuk lebih rajin."

3. Selalu Mengeksplor Kelebihan
Selain memperbaiki kekurangan, optimalkanlah kelebihan yang Anda punya. Tingkatkan terus apa yang menjadi keahlian Anda sehingga rasa percaya diri semakin bertambah. "Mungkin kita nggak secakap orang lain, mungkin kita secara prestasi nggak setinggi orang lain, tapi pasti di diri kita ada sesuatu yang lebih yang kita punya, jadi kita berusaha meningkatkan terus kelebihan kita," jelas Diana lagi.

4. Menghargai Diri Sendiri
Hargai setiap prestasi atau pencapaian yang telah Anda lakukan sekecil apapun. Misalnya selesai mengerjakan suatu proyek manjakan diri dengan berbelanja, pergi ke salon, atau kencan di kafe bersama pasangan.

5. Cari Teman yang Selalu Mendukung Anda
Lingkungan sosial seringkali mempengaruhi diri Anda untuk berkembang. Carilah teman-teman yang memang mau menyemangati Anda bukan menjatuhkan. "Yang paling penting kita mencari teman yang lebih positif, kan ada beberapa orang yang hobinya menjatuhkan, sebenarnya lebih enak kalau teman-teman kita adalah orang yang mau membangkitkan semangat," ujar psikolog berumur 39 itu.

6. Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan
Ini juga cara yang penting untuk menumbuhkan keyakinan diri di depan banyak orang. Diana menyarankan supaya Anda terus mengembangkan skill yang sekiranya dibutuhkan untuk mengejar passion agar semakin maju dan berkembang.

7. Menantang Diri untuk Lebih Maju
Tantang diri Anda supaya lebih berkembang. Bila ada peluang bagus di depan mata, coba kerjakan dengan berbagai persiapan meskipun Anda belum pernah melakukan sebelumnya. "Nyaman dengan diri sendiri, percaya dengan diri sendiri, jadi kita kenal dengan diri kita hingga kita bisa menantang diri kita untuk maju," papar Prisia Nasution yang akrab disapa Pia itu.

Bertumbuh Selagi Ada Waktu,, Kapan lagi???

Bertumbuh Selagi Ada Waktu

Bertumbuhlah Selagi masih Ada Waktu

Apa yang akan Anda lakukan dalam hidup, ketika Anda merasa
sudah cukup? Anda diam saja? Atau Anda tetap menimba
kebijaksanaan dari kehidupan sehari-hari?

Seorang pemuda mengatakan bahwa ia sering mengecewakan
ibunya. Ia tidak menuruti nasihat-nasihatnya yang baik. Ia sering
membohongi ibunya yang sudah lama menjanda itu. Padahal
ibunya begitu baik kepadanya. Ibunya sangat mencintai dirinya.
Ibunya selalu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di usianya yang sudah tua, ibunya menderita komplikasi beberapa
penyakit seperti darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dan sakit
lever. Kini ibu itu tidak bisa aktif seperti dulu. Tubuhnya yang dulu
tegar sekarang tampak loyo, tak berdaya. Pemuda itu jatuh kasihan
terhadap kondisi ibunya.
Karena itu, pemuda itu berusaha untuk merawat ibunya dengan
baik. Ia merasa berhutang budi terhadap ibunya. Ia ingin membalas
kebaikan ibunya. Saat inilah saat yang tepat untuk memberikan
perhatian kepadanya. Ia tidak perlu membohongi ibunya lagi. Ia
mesti mengurus ibunya dengan sebaik-baiknya.

Suatu hari, sang ibu yang dicintainya itu menghembuskan nafas
terakhirnya. Ia meninggal dalam dekapan satu-satunya anak yang
masih tinggal dengannya, yaitu pemuda itu. Ia menutup matanya
dalam damai. Tidak ada pemberontakan. Ia merasakan kasih yang
begitu dalam dari sang anak. Pemuda itu pun merasa terharu atas
peristiwa itu. Ia telah mengantar kepergian ibunya untuk selama-
lamanya dalam damai.

Sahabat, kasih seorang ibu tak terbatas. Setidak-tidaknya ini kasih
seorang ibu yang normal. Ia tidak peduli terhadap tingkah laku anak-
anaknya yang kurang baik terhadap dirinya. Ia bahkan mengampuni
dosa-dosa anaknya. Atau bahkan ia tidak menganggap kenakalan
mereka sebagai dosa dan kesalahan. Ia mudah melupakan dosa dan
kesalahan mereka. Ia tidak menaruh dendam terhadap mereka.

Kisah di atas mengungkapkan betapa indahnya kasih ibu yang tak
pernah lekang oleh waktu. Dalam kondisi fisik yang tidak baik lagi, ia
masih mengasihi anaknya. Ia memberikan yang terbaik baginya
hingga saat-saat terakhir hidupnya. Damai ia tinggalkan bagi sang
anak yang setia menungguinya.

Kita hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Kita hidup
bersama orang-orang yang terdekat yang kita kasihi. Apa yang kita
rasakan dirasakan juga oleh mereka. Damai yang kita tampilkan
dalam hidup kita juga dirasakan oleh sesama kita. Kita belajar hidup
dari sesama kita.

Namun sering kita kurang mau belajar dari sesama kita. Kita merasa
bahwa kita sudah mencapai kesempurnaan hidup ini. Kita merasa
bahwa kita sudah mampu hidup dengan keadaan kita sekarang.
Tentu saja sikap seperti ini merupakan suatu kesombongan. Ini
suatu keangkuhan dari seorang manusia yang tak sempurna.
Kita mesti sadar bahwa kita adalah makhluk yang terbatas. Kita
adalah makhluk yang tidak sempurna.

Karena itu, kita mesti terus-
menerus belajar dari kehidupan. Kebijaksanaan kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Kebijaksanaan tidak jatuh dari langit. Damai
yang kita temukan itu tidak kita dapatkan dari dunia khayalan. Damai
itu kita temukan dalam kebersamaan hidup sehari-hari.

Seorang bijak berkata, “Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu,
dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah
senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya. Jikalau engkau
berbaring, engkau akan dijaganya. Jikalau engkau bangun, engkau
akan disapanya. Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan
teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Amsal 6:20-23).

Mari
kita bangun hidup yang baik dan benar dalam hidup sehari-hari
bersama sesama. Tuhan memberkati. **

ANTARA MENYERAH ATAU SUKSES ?

Sejauh ini banyak sekali pelajar yang begitu gampang menyerah dalam meraih pendidikannya. Ntah karena malas atau alasan lainnya. Bagi saya semua itu bukan alasan, cukup tanamkan semangat dan motivasi dalam diri bahwa sukses untuk mu dan kedua orangtuamu masalah apapun jadi sekecil biji jagung buatmu. Ketahuilah, mereka yang berani menghadapi resiko dan berani untuk kalah adalah mereka yang akan terpilih jadi pemenang. Jadi buat adik-adik ku yang belum lulus untuk saat ini di PTN jangan berkecil hati masih ada jalan lain. Banyak jalan menuju Roma,, banyak cara juga meraih citamu. Masih ada UMB-PT, POLMED, D3USU, DLL. Jangan pernah berputus asa, karena ketika ada kata menyerah di dalam dirimu maka saat itulah kesuksesan mu mati.

salam kasih,,,,
Novita