Halaman

Pilih Bahasa

Minggu, 24 Maret 2013

Psychology Learning

 hei,, ketemu lagi di postingan terbaru saya........ :D

TEORI BELAJAR ( LATENT LEARNING )

I.   KELOMPOK DISKUSI
  1.  PUTRA AHMADANI  (111402088)
  2. ANWAR PASARIBU    (111402008)
  3. ALEXANDER               (111402082)
  4. NOVITA RATU             (111402090) 
     
II.   HASIL DISKUSI
     PENGENALAN TOKOH Edward Chace Tolman :
     

Tolman (1886-1959) lahir di Newton, Massachusetts. Ia memperoleh gelar Master of Art (1912) dan doktornya di Universitas Harvard pada bidang psikologi. Lalu ia mengajar di Universitas Northwestern (1915-1918). Dari universitas ini ia pergi ke Uneversitas California dan menetap di sana hingga ia mengundurkan diri karena menolak untuk menandatangani sumpah setia yang dianggapnya sebagai pelanggaran kebebasan akademik. Akan tetapi ia kembali lagi ke universitas ini atas permintaan para professor.
Teori belajar Tolman dapat dikatakan sebagai camuran antara Teori Gestalt dan Behaviorisme. Setelah lulus dari Harvard Tolman pergi ke Jerman dan bekerja dengan Koffka. Keberadaan teori Gestalt terhadap proses berteorinya mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Sikapnya yang senang terhadap teori Gestalt tidaklah menghalangi perhatiannya terhadap behaviorisme. Tolman memperhatikan ada sedikit nilai dalam introspective approach, padahal ia merasakan psikologi merupakan obyektif yang komplit. 


       TEORI YANG DINYATAKAN                                              : 

       "Latent learning adalah belajar yang tidak diwujudkan dalam performance. Dengan kata lain, latent learning merupakan kemungkinan belajar yang terbengkalai dalam waktu yang amat panjang sebelum hal tersebut dinyatakan dalam prilaku."
       
       KATA TOKOH INI APA YA MENGENAI LATENT LEARNING LEBIH DALAM???

                       Konsep tentang latent learning sangat penting bagi Tolman, dan dia merasa sukses dalam     mendemonstrasikan eksistensinya. Eksperimen terkenal yang dilakukan oleh Tolman dan Honzik (1930) melibatkan tiga kelompok tikus, yang mencoba belajar untuk memecahkan suatu kebingungan (jaringan jalan yang simpang siur). 
      
Kelompok pertama, tidak pernah diperkuat untuk dengan tepat melintasi jalan yang simpang siur itu.

Kelompok kedua, selalu diperkuat (reinforced). Sedang kelompok ketiga, tidaklah diperkuat sampai hari   

 ke-11 mengadakan percobaan.

Kelompok terakhir, inilah yang menarik bagi Tolman. Teorinya tentang latent learning meramalkan bahwa 
kelompok ini akan belajar di simpang siur jalan itu, sama halnya dengan kelompok yang secara teratur diperkuat. Dan ketika penguatan (reinforcement) diperkenalkan pada hari ke-11, kelompok ini akan melakukan seperti halnya kelompok yang secara terus menerus diperkuat (reinforced).
        
OK, BERHUBUNG PENJELASAN DARI REFERENSI YANG KAMI DAPAT SUDAH CUKUP, SO KAMI AKAN MENYIMPULKAN   TEORI LATENT LEARNING TERSEBUT


                Dari teori tersebut dapat di simpulkan, bahwa belajar laten adalah jenis pembelajaran yang terjadi, tetapi anda tidak melihatnya sekarang sampai ada beberapa penguatan / insentif  untuk menunjukkan hal itu

CONTOH DALAM KEHIDUPAN NYATA SEBAGAI MAHASISWA
               
Mahasiswa baru TI yang pada masa SLTAnya tidak ada belajar pemrograman. Ketika masuk ke jurusan TI mahasiswa tersebut diharuskan mendapat beberapa pembelajaran bahasa pemrograman. Semester satu mahasiswa belajar bahasa C, ketika lanjut ke semester dua mahasiswa akan belajar PBO, selanjutnya PHP, dst.
Sampai pada akhirnya mahasiswa tersebut sudah menguasai beberapa bahasa pemrograman, tetapi mereka belum punya alasan utk menunjukkan pengetahuan itu sampai pada akhirnya penguatan yang dimaksud dalam teori belajar Tolman itu muncul yaitu mahasiswa tersebut akan berusaha menjadi seorang profesional pada dunia kerjanya setelah menjadi sarjana.
IV.   SUMBER REFERENSI
V.   TESTIMONIAL
      Setelah saya mendiskusikan ini dengan teman-teman , saya jadi tahu bahwa saat sekarang ini kami berempat dan teman lain juga sedang berada dalam salah satu  proses belajar yaitu Latent Learning . Kami akan mengalami proses belajar ini terus menerus hingga saatnya nanti setelah skripsi kami akan mengalami penguatan (insentif / reinforcement). Bukan hanya itu, dari pengalaman diskusi ini kami semakin banyak mendapatkan pengetahuan tentang proses belajar. Disamping itu, pada saat presentase kami juga belajar tentang bagaimana cara menjadi presenter yang baik , memiliki tutur kata yang baik, dan bahasa tubuh yang optimal.


ok,,, just it is.... see you in next posting